Berbicara soal wisata, pada zaman sekarang ini orang-orang akan berwisata tidak hanya untuk refreshing saja. Melainkan juga untuk mencari objek berfoto yang kekinian dan menarik. Dengan tujuan untuk dokumentasi dan tentunya dipamerkan pada sosial media masing-masing. Itu merupakan hal yang sudah lumrah adanya. Floating Market Lembang merupakan salah satu tempat untuk berwisata yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Floating Market Lembang sebenarnya merupakan tempat wisata kuliner dimana makanan-makanan tersebut dijual pada perahu-perahu yang ada disana. Memang tak bisa dipungkiri bahwa kemana pun kita berwisata tetap ingin mencari kulinernya.
January 26, 2019
2 comments

Floating Market Lembang, Wisata Bandung yang Kekinian dan Instagramable
Posted by Iva Mairisti on January 26, 2019
Kabupaten Kuantan Singingi, Riau memang tidak pernah kehabisan pesonanya. Setelah beberapa waktu yang lalu saya berhasil Ngetrip ke Air Terjun Patisoni, akhirnya sekarang saya bisa menginjakkkan kaki di Air Terjun ke-5 yang saya datangi (khusus Kuansing) yaitu Air Terjun Dangku. Waah, masih banyak juga yaa air terjun yang belum saya datangi. Semoga masih diberikan kesehatan dan kekuatan oleh sang pencipta sehingga saya sanggup untuk datangi semua Air Terjun yang ada di Kuantan Singingi. Amiiin. Kali ini saya tim saya ngetrip bukan bersama Komunitas Kuansing Teachers Adventure, melainkan teman ngetrip sebelumnya yaitu family and besfriend. Kita yang selalu ada saat dibutuhkan dan membutuhkan. Nah, bagaimana keseruan kami ngetrip ke Air Terjun Dangku. Yuk ikuti terus yaa.
Letak Air Terjun Dangku
Air Terjun Dangku terletak di Desa Pantai, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Dari Kota Teluk Kuantan (ibukota Kabupaten Kuantan Singingi) menuju lokasi air terjun dibutuhkan waktu sekitar satu setengah jam dengan jarak total 56 Km. Diperkirakan sekitar 20 Km di jalan lintas, 34 Km di jalan desa dan 2 Km jalan masuk menuju lokasi (jalan tanah). Agak sedikit berbeda dengan Air Terjun Patisoni, Air Terjun Dangku ini sudah dikelola, walaupun bukan oleh pemerintah daerah, melainkan warga setempat. Terbukti dengan adanya penunjuk arah (baru dibuat pas waktu kami kesana) dan sudah ada yang menjaga sepeda motor kami alias tukang parkir. Air Terjun Dangku ini terletak di dalam perkebunan sawit sehingga dulunya banyak kabar beredar bahwa sering pengunjung kehilangan sepeda motor, tetapi sekarang keadaan berbeda karena sudah ada tukang parkir. Ya walaupun saat itu kami jaga-jaga dengan menggembok rantai sepeda motor kami.
Perjalanan Menuju Air Terjun Dangku
Pada hari itu, Minggu, 9 April 2017 kami (Iva, Taufik, Kak Welia, Kak Ika, Dedi, Telha) berangkat menuju Air Terjun Dangku sekitar pukul 11:30 WIB dari Kota Teluk Kuantan. Kami kira perjalanan cukup singkat, tenyata tidak ada 56 Km yang harus kami lalui. Waktu itu menunjukan pukul 12:20 WIB kami memutuskan untuk sholat zuhur terlebih dahulu pada salah satu Mesjid di Desa Cengar. Masih ada sekitar setengah jam menuju lokasi. Kemudian kami lanjutkan perjalanan, kami tidak singgah membeli makan atau minuman karena untuk trip kali ini semua sudah kami persiapkan dari rumah. Membawa bekal nasi dan minum dari rumah. Hanya saja kami berbelok sedikit sebentar menuju Pasar Lubuk Jambi untuk membeli gembok rantai sepeda motor.
Lama waktu berlalu, saya yang awalnya tidak menyangka lokasinya cukup jauh mulai heran dengan jalanan yang sangat sunyi. Di samping kiri kanan kami hanya ada kebun sawit. Hanya beberapa rumah warga. Hingga tiba akhirnya Taufik (adik saya) yang sudah pernah ke Air Terjun ini menghidupkan lampu menandakan belok ke kanan. Kebetulan para pemuda Desa Pantai sedang memasang petunjuk arah menuju Air Terjun Dangku yang terbuat dari parabola bekas dan di cat berwarna kuning. Disana bertuliskan "Air Terjun Dangku, Desa Pantai 2 Km". Kami lanjutkan 2 Km perjalanan dengan jalan yang sedikit berbeda, jalan tanah dengan bebatuan yang lumayan besar. Hampir sama dengan jalan ke Air Terjun Hulu Lembu, namun bedanya kali ini medan jalannya tidak begitu curam naik dan turunnya.
Akhirnya setelah 2 Km berlalu, kami parkirkan kendaraan kami tepat di bawah pohon sawit. Kemudian dirantai dan digembok. Tapi Alhamdulillah kekhawatiran kami atas isu kehilangan motor mulai menurun karena ada pemuda Desa Pantai yang mau jadi juru parkir. Seharga Rp.5.000/motor. Turun dari sepeda motor kami lanjutkan berjalan kaki ke bawah dengan medan yang tidak begitu sulit. Cukup 2 menit, tak jauh dan akhirnya sampailah kami di Air Terjun Dangku. Sebelum menikmati keindahan dan kesejukan airnya, kami putuskan untuk makan siang terlebih dahulu.
Keunikan Air Terjun Dangku
Diantaranya yaitu aliran air terjunnya yang bisa dihentikan menggunakan batuan besar yang ada di puncak air terjun. Selain itu juga Air Terjun Dangku ini memiliki air yang sangat jernih, mungkin juga karena dasarnya bebatuan. Hingga kita bisa lihat dengan jelas bebatuan dan kayu-kayu yang ada di dasar kolam air terjun tersebut. Selain itu Air Terjun Dangku juga memiliki ciri khas yaitu pohon tumbang besar yang ada di sisi kiri air terjun. Ini menambah keindahannya serta dimanfaatkan oleh pengunjung untuk sampai ke puncak air terjun. Nah, dari situlah Air Terjun Dangku ini bisa dihentikan alirannya. Batuan besar yang ada di puncaknya bisa menahan debit air. Kebetulan juga saat itu debit airnya tidak tinggi.
![]() |
Air Terjun Dangku Berhenti Mengalir |
Ditambah lagi dengan sinar matahari yang tepat menyinari langsung dari puncak air terjun, sehingga kalau kita berfoto, airnya akan memantulkan cahaya tersebut. Indahnya. Tetapi bagi kalian yang mau kesini, paling tidak pas kalau hari libur, karena ramai pengunjung sementara tempat mandi atau kolamnya tidak begitu luas.
Oiya, bagi teman-teman yang mau datang berkunjung, kalau kalian punya motor trail bisa dibawa ke bawah. Langsung ke dekat air terjun. Tapi hati-hati yaa. Waktu kami datang berkunjung sebenarnya banyak sampah berserakan, seperti sampah snack dan botol minuman. Tapilagi-lagi sepertinya pemuda Desa Pantai cepat tanggap, mereka lihai membersihkan lokasi air terjun dari sampah-sampah tersebut. Itulah yang kami lihat saat kami datang ke Air Terjun Dangku.
Semoga mereka-mereka yang demikian disadarkan diri dan pikirannya. Apa susahnya bawa kembali sampahnya. HHmmm. Tunggu apalagi mari jelajah alam Kuantan Singingi, Provinsi Riau masih ada lebih dari 20 air terjun yang belum saya datangi. Mau ngetrip bareng? Ayo hubungi saja. Kapan ke Riau? #AyokeRiau
Video Ngetrip ke Air Terjun Dangku
Berikut ini videonya, maaf putar otomatis nih. Hehe
Total baru 4 (empat) air terjun yang saya jelajahi di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), kampung halaman. Sementara di Kuansing ada lebih dari 20 Air Terjun. Woow masih banyak banget yang belum saya datangi yaa. Kalian bisa baca cerita travelling saya ke 4 air terjun tersebut dengan klik label Pesona Kuantan Singingi. Selain pesona air terjun, bisa juga temukan keindahan Kuansing lainnya di label tersebut. Mulai dari budaya, tradisi hingga lokasi menarik untuk dikunjungi. Oke, kali ini saya akan ceritakan perjalanan saya bersama guru-guru muda bersahaja menuju sebuah Air Terjun yang bernama Air Terjun Patisoni. Bagaimana keseruannya, yuk baca artikel Ngetrip ke Air Terjun Patisoni ini. Kalau lagi malas baca, bisa klik aja langsung video YouTube yang saya sematkan di akhir postingan ini. Tapi jangan lupa like, comment dan subscribe yaa.
Letak Air Terjun Patisoni
Air Terjun Patisoni terletak di Desa Cengar, Kec. Kuantan Mudik, Kab. Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Dari ibukota kabupaten yaitu Kota Teluk Kuantan jaraknya sekitar 1 jam perjalanan menggunakan sepeda motor. Melewati jalan lintas Kuansing - Sumatera Barat, jalan desa dan jalan tanah kuning dengan bebatuan kecil. Air Terjun Patisoni terletak di perkebunan sawit warga. Air Terjun Patisoni sebenarnya sudah lama ditemukan, hanya saja baru kali ini saya bisa kesana. Tetapi karena kurangnya perhatian pemerintah, lagi-lagi Air Terjun Patisoni juga bukan merupakan Air Terjun yang dikelola dengan baik. Terbukti dengan tidak adanya tempat parkir, tukang karcis ataupun tukang siomay. Hehe. Pemandangannya benar-benar alami. Aksesnya pun sebenarnya tidak tergolong sulit karena sudah dibuatkan tempat berpegangan oleh masyarakat setempat. Hanya tinggal kesadaran pengunjung untuk menjaganya.
Perjalanan Menuju Air Terjun Patisoni
Pagi itu, Selasa, 28 Maret 2017 pukul 11.00 WIB saya bersama teman guru seperjuangan berangkat menuju lokasi Air Terjun. Perjalanan habis 2 jam karena kami singgah untuk jemputin teman yang lain, beli nasi, dan sholat zuhur. Alhasil kami sampai di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB.
![]() |
Tim Ibu-Ibu |
![]() |
Tim Bapak-Bapak (kurang 1 orang nih) |
Tips: Bawa makanan dari luar, karena di Air Terjun Patisoni gak ada yang jualan
Jalan menuju Air Terjun Patisoni juga melewati jalan tanah kuning dan bebatuan kecil. Namun, jalannya tidak terlalu terjal seperti jalan menuju Air Terjun Hululombu di Muara Lembu. Kami parkir di perkebunan sawit milik warga.
Tips: Bawa kunci ganda (gembok), karena gak ada tukang parkir
Kemudian berjalan sekitar 5 menit menuju puncak air terjun. Melewati jalan yang tidak terlalu menantang, karena memang sudah dibuatkan jalan oleh masyarakat setempat walaupun pegangan dan tempat berpijaknya masih dari batang-batang pepohonan yang disusun demikian rupa. Sayang sekali waktu kami datang, Air Terjun Patisoni dalam keadaan sedang keruh, karena sudah dua malam beturut-turut hujan lebat.
Setelah sekitar 10 menit kami melihat pemandangan dari puncak Air Terjun Patisoni, kami memutuskan untuk ke bawah agar bisa berenang dan makan dulu. Bagi kami (terutama wanita) gak mungkin terjun, karena itu tinggi banget. Katanya sih ada 14 meter. Setelah kami selesai makan, kami lanjut bermain air di sekitar Air Terjun. Untuk menuju tepat di bawah Air Terjun kami harus melewati tebing bebatuan disisi kanan lokasi air terjun. Bebatuannya lumayan licin.
![]() |
Air Terjun Patisoni Saat Jernih |
![]() |
Dari Puncak Air Terjun Patisoni |
Setelah sekitar 10 menit kami melihat pemandangan dari puncak Air Terjun Patisoni, kami memutuskan untuk ke bawah agar bisa berenang dan makan dulu. Bagi kami (terutama wanita) gak mungkin terjun, karena itu tinggi banget. Katanya sih ada 14 meter. Setelah kami selesai makan, kami lanjut bermain air di sekitar Air Terjun. Untuk menuju tepat di bawah Air Terjun kami harus melewati tebing bebatuan disisi kanan lokasi air terjun. Bebatuannya lumayan licin.
![]() |
Perjalanan ke Bawah |
Tips: Ajak teman yang pandai berenang, kalau kita tidak pandai berenang
Berhubung kemampuan renang saya masih minim, akhirnya saya beranikan diri melewati tebing bebatuan. Teman lain yang tidak pandai berenang pun ikutan, dibantu beberapa teman yang pandai berenang juga sih. Akhirnya saya sampai di bawah air terjun, tetap aja gak berani nyebur. Udara di bawah air terjun sangat dingin sehingga kami tak lama berada di bawahnya. Tapi untuk kalian yang mau ke Air Terun Patisoni, rugi banget kalau kalian gak sampai ke bebatuan yang ada di samping Air Terjun. Sensasi di bawah air terjun, percikan air, dan angin yang ditimbulkan membuat pikiran lebih fresh. Oiya, ke Air Terjun manapun kalian, kalau gak nyebur, pasti rasanya ada yang kurang. Kalaupun gak pandai berenang, nikmati saja airnya. Segar sekali air dari tanah Indonesia ini. Sungguh, semakin membuat cinta kepada Indonesia.
Jangan munafik. Dari kecil kita hirup udara dan minum air dari bumi Indonesia. Tak mungkin kita tak mencintainya.
![]() |
Lewat Pinggir |
![]() |
Hampir Sampai Nih |
![]() |
Tepat Di Bawah Air Terjun Patisoni |
![]() |
Segerombolan Manusia yang Gak Jago Berenang |
Setelah itu kami lanjutkan untuk pulang dan di tempat saya berdiri meletakkan tas, kaki saya kena duri.
Tips: Hati-hati di Air Terjun Patisoni, banyak duri sawit
Beberapa hal yang unik dari Air Terjun Patisoni yaitu: air terjun masih alami, ketinggiannya menimbulkan angin yang cukup kencang, dasarnya tidak begitu dalam, banyak cahaya yang masuk karena lokasi cukup besar, tidak segelap di Air Terjun Hulu Lombu ataupun Air Terun Tangogan yang diapit tebing-tebing tinggi.
Perjalanan pulang, naik ke tempat parkiran terasa lebih berat. Medannya mendaki, jadi cukup membuat lelah. Tapi itulah gunanya pergi bersama-sama.
Di alam, apapun bisa terjadi. Itulah gunanya kerjasama tim dalam travelling.
A post shared by Iva Mairisti (@iva_gs) on
Oke, itu dia sedikit cerita perjalanan kami menuju Air Terjun Patisoni, semoga bisa jadi referensi untuk kalian yang mau wisata Air Terjun di Kuansing. Tapi menurut saya, karena kami datang kesana waktu airnya lagi keruh, saat ini Air Terjun Tangogan masih jadi idola bagi saya. Berikut ini video kami Ngetrip ke Air Terjun Patisoni. Maafkan kemampuan editing yang biasa aja, kamera juga agak goyang karena cuma pakai action cam. Kalau penasaran silahkan klik, videonya agak panjang sih. Ada 10 menitan, oke langsung aja. Jangan lupa like, comment dan subscribe.
Loh, kenapa judulnya ada "Part 2" nya? Tentu, karena sebelumnya saya juga sudah pernah menulis tentang Air Terjun Batang Ogan pada artikel
Ngetrip ke Air Terjun Batang Ogan (Tangogan) Lalu untuk apa saya tuliskan lagi? Nah, jadi begini Air Terjun Batang Ogan belum terkelola secara besar-besaran oleh pemerintah namun sejauh ini sudah mengalami peningkatan yang sangat baik, sehingga yang dulunya akses jalan sangat sulit hingga saat ini aksesnya sudah tergolong baik. Oleh karena itu, akan saya ulas disini bagaimana perbedaannya. Nah, buat yang mau tau dimana Air Terjun Batang Ogan dan bagaimana menuju lokasi. Silahkan baca dulu artikel saya sebelumnya. DISINI
February 21, 2017
1 comment

Ngetrip ke Air Terjun Batang Ogan (Tangogan) Part 2
Posted by Iva Mairisti on February 21, 2017
Holaaa, kali ini saya kembali untuk menceritakan trip saya ke Air Terjun Hulu Lembu pada liburan semester kemarin. Mudah-mudahan postingan ini bisa memberikan petunjuk bagi teman-teman yang ingin berwisata di Kab. Kuantan Singingi, Riau. Kalau mau tau keindahan kampung halaman saya bisa kalian baca dan simak setiap postingan yang ada pada label "Pesona Kuantan Singingi". Ada 20an lebih air terjun disini, tapi saya baru jelajah 3 air terjun. Masih alami, jadi aksesnya masih sulit. Itulah kendalanya. Langsung saja, berikut ini penjelasan tentang Air Terjun Hulu Lembu.
January 07, 2017
5 comments

Air Terjun Hulu Lembu (Hulu Lombu)
Posted by Iva Mairisti on January 07, 2017
Beberapa bulan yang lalu sudah diadakan ulangan harian tentang materi matematika peminatan kelas XI yaitu Suku Banyak (Polinomial). Berikut ini merupakan soal-soal ulangan harian beserta pembahasan tentang Suku Banyak (Polinomial). Soal-soal ini hanya sebagai contoh soal dari beberapa soal yang sebenarnya masih banyak bisa dibahas dari suku banyak. Semoga dapat bermanfaat walaupun mungkin masih belum lengkap dan banyak soal-soal untuk latihan. Berikut ini soal dan pembahasan Suku Banyak (Polinomial).
October 20, 2016
No comments

Soal dan Pembahasan tentang Suku Banyak (Polinomial)
Posted by Iva Mairisti on October 20, 2016
Awal-awal tahun 2016 masyarakat Kab. Kuantan Singingi (Kuansing), Riau mulai gencar mempromosikan tempat-tempat wisata yang ada di Kuansing. Salah satunya adalah air terjun. Sebelumnya di Kuansing hanya ada 2 air terjun yang dikenal luas yaitu Air Terjun Guruh Gemurai dan Air Terjun Batang Koban. Selain itu, ternyata masih banyak surga tersembunyi lainnya yang ada di Kuansing. Kalau dihitung-hitung ada sekitar 20 air terjun yang sudah saya ketahui. Nanti saya bahas lagi air terjun tersebut di artikel berikutnya. Nah, kali ini saya akan bahas tentang Air Terjun Batang Ogan (Tangogan). Mudah-mudahan bisa jadi referensi tempat berkunjung apabila ke Kuansing, Riau.
October 01, 2016
1 comment

Ngetrip ke Air Terjun Batang Ogan (Tangogan)
Posted by Iva Mairisti on October 01, 2016
Pada kurikulum nasional 2013, materi tentang Eksponen dan Logaritma merupakan materi matematika peminatan di kelas X. Untuk itu disini saya sajikan beberapa contoh-contoh soal dan pembahasan tentang Eksponen dan Logaritma. Sebelum melanjutkan memahami soal dan pembahasan, ada baiknya mempelajari materi Eksponen dan Logaritma terlebih dahulu. Semoga dapat bermanfaat walaupun mungkin masih belum lengkap dan banyak soal-soal untuk latihan. Berikut ini soal dan pembahasan tentang Eksponen dan Logaritma
Dibawah ini beberapa contoh soal dan pembahasan tentang materi Eksponen dan Logaritma.
Dibawah ini beberapa contoh soal dan pembahasan tentang materi Eksponen dan Logaritma.
Bisa juga download disini Soal dan Pembahasan tentang Eksponen dan Logaritma. Link tersebut menyediakan Soal dan Pembahasan tentang Eksponen dan Logaritma pdf.
Beberapa waktu yang lalu juga saya sudah memberikan latihan tentang Eksponen dan Logaritma kepada peserta didik di sekolah. Latihan tersebut sebagai prediksi dan apabila dikerjakan akan mendapatkan nilai bonus sebagai tambahan nilai pada saat Ulangan nanti. Contoh soal eksponen dan pembahasannya. Untuk itu berikut ini merupakan Prediksi Soal Ulangan Eksponen dan Logaritma dan pembahasannya tersebut.
Bisa juga kalian download Prediksi Ulangan Harian Eksponen dan Logaritma.
Dari latihan tersebut, saya menggunakan sistem kumpulkan jawaban via e-mail. Dengan jawaban tercepat dan benar adalah dari peserta didik saya yang bernama Jecky Adri Simon. Berikut bukti dan jawabanya.
Sekian untuk Soal dan Pembahasan tentang Eksponen dan Logaritma. Semoga contoh soal logaritma untuk kelas 10 dan pembahasannya ini bermanfaat dan terimakasih.
October 08, 2015
1 comment
